Senin, 18 Maret 2013

KAWASAN DASAR – DASAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN


KAWASAN DASAR – DASAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1.    PEDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Teknologi itu pada hakikatnya adalah bebas nilai, namun penggunaannya akan sarat dengan aturan nilai dan estetika (Miarso, 2009). Teknologi dapat ditemukan dimana saja dan tujuan ditemukannya teknologi untuk membantu memecahkan masalah manusia. Penggunaan teknologi pun harus mempertimbangkan norma dan nilai yang berlaku agar dapat berproses dengan mudah. Cara pandang tersebut melandasi langkah gerak teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan.
Teknologi digunakan untuk membantu memecahkan masalah manusia. Dasar filosofi tersebut juga yang diaplikasikan pada dunia pendidikan hingga muncul terminology Teknologi Pendidikan. Teknologi pendidikan dapat dipandang sebagai suatu disiplin ilmu, bidang garapan, dan profesi. Teknologi pendidikan merupakan media pendidikan yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil guna, efisien dan efektif. Aplikasi teknologi pendidikan dalam pemecahan masalah belajar mempunyai bentuk kongkrit dengan adanya sumber belajar yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar (Suparman & Zuhairi, 2004:340).
Tujuan utama teknologi pendidikan adalah untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Teknologi pendidikan sebagai perangkat lunak (sofware technology) yang berbentuk cara-cara yang sistematis dalam memecahkan masalah pembelajaran semakin canggih dan mendapat tempat secara luas dalam dunia pendidikan  (Suparman & Zuhairi, 2004:345-346).
Teknologi pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu proses pembelajaran. Proses pembelajaran sangatlah kompleks, karena guru dituntut untuk mampu memahami kawasan dan garapan teknologi yang sesuai untuk peserta didiknya.
Pengembangan kawasan garapan teknologi pendidikan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran. Sehingga pengembangan teknologi pendidikan memiliki kaitan yang sangat erat dengan pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan guru tersebut. Kawasan dan garapan teknologi pendidikan mencakup keseluruhan dari kawasan pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Menurut Seel dan Richey, (1994) (Miarso, 20004:169) teknologi pendidikan memiliki enam hubungan kawasan teknologi pembelajaran, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, penelitian.  Dalam makalah ini penulis akan membahas pengembangan teknologi pendidikan, hal ini dikarenakan keterbatasan sarana dan prasana serta kemampuan guru dalam pengembangan teknologi menjadi kendala dalam proses pembelajaran.
1.2  Rumusan Masalah
         Bagaimana peran kawasan pengembangan teknologi dalam proses pembelajaran?
1.3   Tujuan
1.      Agar mahasiwa, pembaca memahami peran kawasan pengembangan teknologi  dalam pendidikan
2.      Agar guru dapat mengembangkan  pemanfaatan teknologi pendidikan di sekolah.

2. PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian teknologi Pendidikan
Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi danpraktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakatyangbersangkutan.
            Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan input pada usahatani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut : (1) teknologi baru hendaknya lebih unggul dari sebelumnya; (2) mudah digunakan; dan (3) tidak memberikan resiko yang besar jika diterapkan.
Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah hal-hal yang baru yang belum diketahui, diterima dan digunakan banyak orang dalam suatu lokasi tertentu baik berupa ide maupun berupa benda atau barang. Suatu teknologi dapat diterima oleh masyarakat khususnya petani jika teknologi tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) segi teknis mudah digunakan, (2) segi ekonomi dapat memberi keuntungan, dan (3) segi sosial budaya dapat diterima serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada/berlaku.
2.2  Kawasan dan Garapan Teknologi Pendidikan
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Berdasarkan pandangan tentang sejarah teknologi Pembelajaran, Saettler berpendapat teknologi sebagai upaya yang lebih terpusat pada peningkatan keterampilan dan organisasi kerja dibandingkandengan mesin dan peralatan. Teknologi modern digambarkan sebagai sistematisasi pengetahuan praktis dalam meningkatkan produktivitas. Teknologi dapat ditemukan dimana saja dan tujuan ditemukannya teknologi untuk membantu memecahkan masalah manusia. Penggunaan teknologi pun harus mempertimbangkan norma dan nilai yang berlaku agar dapat berproses dengan mudah. Teknologi itu pada hakikatnya adalah bebas nilai, namun penggunaannya akan sarat dengan aturan nilai dan estetika (Miarso, 2009).
Teknologi Pembelajaran seringkali didefinisikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmi pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar,ini merupakan suatu pandangan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan. Menurut definisi 1994 Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar. Definisi 1994 ini mengenal baik tradisi bidang maupun kecenderungannya untuk massa depan. Pada tahun 1970an Teknologi Pembelajaran berakar dari berbagai jenis media yang berbeda seperti pembelajaran dengan bantuan computer dan pembelajaran lewat televisi, serta dalam kegiatan belajar mandiri dan simulasi. Jadi yang diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan, alat-alat teknologi ini sering disebut “hardware” antara lain TV, radio, Video, computer dan lain-lain (Nasution, 2010).
Definisi tahun 1994 dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapan bagi teknologi pembelajaran, yaitu : Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian. Kelima hal ini merupakan kawasan bidang teknologi pembelajaran. Tiap kawasan dari bidang memberikan sumbangan pada teori dan praktek yang menjadi landasan profesi. Tiap kawasan tersebut berdiri sendiri meskipun saling berkaitan. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu bagaimanakah definisi setiap kawasan tersebut, sub kategori kawasan dan konsep yang terkait.
2.3 Peran Kawasan Teknologi Pendidikan
Peran kawasan untuk menyempurnakan perumusan definisi suatu bidang, harus dikembangkan suatu cara untuk mengidentifikasi dan mengorganisasikan hubungan-hubungan yang timbul dari teori dan praktrek. Taksonomi atau klasifikasi sering digunakan untuk menyederhanakan hubungan-hubungan ini. Taksonomi merupakan klasifikasi yang berlandaskan pada hubungan. Feishmen dan Quaintance merangkum beberapa keuntungan potensial dari pengembangan suatu taksonomi tentang kinerja manusia, antara lain :
1.      Membantu dalam melakukan reviu pustaka
2.      Membuka peluang untuk tugas-tugas baru
3.      Memaparkan jurang pemisah dalam pengetahuan dengan mengutarakan kategori dan sub-kategori pengetahuan, mengungkapkan lubang-lubang dalam penelitian, dan meningkatkan diskusi teoritikal atau penilaian.
4.      Untuk membantu pengembangan teori dengan jalan mengevaluasi seberapa jauh keberhasilan teori mengorganisasikan data observasi sebagai hasil penelitian dalam bidang teknologi pembelajaran.
Ronald L. Jacobs juga mengusulkan adanya suatu kawasan teknologi kinerja manusia yang mencakup teori dan praktek, dan mengidentifikasi tugas-tugas para peraktisi.
2.4 Hubungan Kawasan Teknologi Pendidikan
Kawasan Teknologi Pembelajaran merupakan rangkungan tengan wilayah utama yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap kawasan. Para peneliti dapat berkonsentrasi pada satu kawasan, atau menjadi praktisi disemua kawasan. Meskipun para peneliti tersebut dapat menfokuskan diri pada satu kawasan atau cakupan dalam kawasan tersebut, mereka menarik manfaat teori dan praktik dari kawasan yang lain. Kawasan Teknologi Pembelajaran merupakan rangkungan tengan wilayah utama yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap kawasan.




http://pta.kemenag.go.id/portal/download/userfiles/image/Kawasan%20dan%20Bidang2.jpg
 











Modifikasi kawasan Teknologi Pembelajaran Seel dan Richey, (1994) (Miarso, 20004:169)


1. Kawasan Desain
Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Tujuan desain ialah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan modul
2. Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran
3.    Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan mungkin merupakan kawasan teknologi pembelajaran tertua diantara kawasan-kawasan yang lain, karena menggunakan bahan audiovisual secara teeratur mendahului meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi media pembelajaran sistematis. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.
4.    Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi.
5.    Evaluasi
           Penilaian/evaluasi proses penentuan  memadai tidaknya pembelajaran  dan belajar. Evaluasi adalah proses penentuan kecukupan pada instruksi dan belajar.
6.    Penilaian
Perkembangan  landasan lmiah dan definisi tersebut kemudian telah membentuk landasan ilmiah tersendiri, berupa teori, model, konsep, prinsip, proposisi dan prosedur yang merupakan cirri unik teknologi pendidikan. Pengkajian ilmiah dalam teknologi pendidikan/pembelajaran tidak hanya mempersoalkan unsure-unsur yang terkandung dalam objek formal, yaitu belajar, melainkan juga pendekatannya yaitu teknik intelektual atau tata cara ilmiah yang digunakan dalam mencari pembenaran atas objek yang dipermasalahkan.(Miarso , 2004).
2.5. Peran Kawasan Pengembangan Teknologi dalam Pembelajaran
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran. (Suparman & Zuhairi, 2004:347-352) Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya:
·      Pesan yang didorong oleh isi
·       Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori
·      Manefestasi fisik dari teknologi-perangkat keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran.
Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat kategori :
  1. Teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti : buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui pencetakan mekanis atau photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer  adalah suatu contoh  penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran merupakan contoh penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.
Dua komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan visual. Pengembangan kedua jenis bahan pembelajaran tersebut sangat bergantung pada teori persepsi visual, teori membaca, pengolahan informasi oleh manusia dan teori belajar.
Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai berikut:
      Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang
        Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif.
        Keduanya berbentuk visual yang statis
        Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik
           dan persepsi visual.
        Keduanya berpusat pada pemelajar
       Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.
  1. Teknologi Audiovisual
Teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audio-visual dapat dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di dalam proses pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup, pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang beukuran besar. Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.
Secara khusus,  teknologi audio-visual cenderung mempunyai karakteristik sebagai berikut :
           Bersifat linier
           Menampilkan visual yang dinamis
          Secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah
             ditentukan oleh desainer/pengembang.
           Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan
           Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku
              dan kognitif
           Sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas
              belajar pemelajar.
  1. Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Teknologi ini berbeda dengan teknologi lain karena menyimpan informasi secara elektronis dalam bentuk digital bukan sebagai bahan cetak/visual dan ditampilkan melalui tayangan di layar monitor. Beberapa jenis aplikasi komputer biasanya disebut Computer Based Instruction (CBI), Computer Assisted Instruction (CAI), atau Computer Managed Instruction (CMI). Pengaplikasiannya dapat bersifat tutorial, dimana pembelajaran utama diberikan: latihan dan perulangan untuk mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari, permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan pengethauan yang baru dipelajari, dan sumber data yang memungkinkan pemelajar mengakses sendiri. Teknologi komputer baik perangkat lunak maupun keras memiliki karakteristik sebagai berikut:
        Digunakan secara acak disamping secara linier.
        Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang
           dirancang desainer/pengembang.
        Gagasan diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, simbol
           dan grafis.
        Belajar dapat berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang tinggi.
  1. Teknologi Terpadu
             Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Komponen perangkat keras dari sistem terpadu dapat terdiri dari komputer dengan memori besar yang dapat mengakses secara acak, memiliki internal hard drive, dan sebuah monitor beresolusi tinggi. Peralatan pelengkapnya mencakup alat pemutar video, alat penayangan tambahan, perangkat keras jaringan (networking), dan sistem audio. Sedang perangkat lunaknya berupa disket video, compact disk, program jaringan, serta informasi digital. Kesemuanya dijalankan dan dikendalikan dalam suatu program belajar hymermedia menggunakan sistem authoring seperti hypercard atau toolbook. Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
        Digunakan secara acak disamping secara linier.
        Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang
           dirancang desainer/pengembangnya.
       Gagasan diungkapkan secara realistik dalam konteks Pengalaman
           pembelajar, relevan dengan kondisi pembelajar dan dibawah kendali
          pembelajar.
        Belajar dapat berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang tinggi.
        Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan
           dan pemanfaatan bahan pembelajaran.
        Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif
           sehingga pengethauan terbentuk pada saat digunakan.
        Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dari banyak sumber.
2.5  Bidang Garapan Teknologi Pendidikan
Berdasarkan uraian terdahulu tentang obyek formal teknologi pendidikan dan profesi teknolog pendidikan, dapat disimpulkan bahwa bidang garapan atau disebut pula praktek teknologi pendidikan meliputi segala sesuatu dimana ada masalah belajar yang perlu dipecahkan (Miarso, 2009:62).  Mereka yang berprofesi atau bergerak dalam bidang teknologi pendidikan atau singkatnya disebut Teknolog Pendidikan, harus mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas profesionalnya yang utama yaitu terselenggaranya proses belajar bagi setiap orang, dengan dikembangkan dan digunakannya berbagai sumber belajar selaras dengan karakteristik masing-masing pebelajar (learners) serta perkembangan lingkungan.
Karena lingkungan itu senantiasa berubah, maka para Teknolog Pendidikan harus senantiasa mengikuti perkembangan atau perubahan itu, dan oleh karena itu ia dtuntut untuk selalu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, termasuk selalu mengikuti perkembangan ilmu danteknologi.(Miarso,2009:65) Belajar  tidak hanya berlansung dalam lingkungan sekolah ataupun pelatihan. Belajar itu ada dimana saja dan oleh siapa saja, dengan cara dan sumber apa saja sesuai dengan kondisi dan keperluan(Miorso, 2009: 62).






3.  PENUTUP
Pengertian teknologi pendidikan mengalami banyak perkembangan yang membawa kawasan untuk proses pemecahan masalah pembelajaran. Pemecahan masalah pembelajaran merupakan bidang garapan teknologi pendidkan itu sendiri, hinga menjadi satu profesi yang memiliki komitment tinggi dalam menyelesaikan masalah belajar menggunakan teknologi. Teknologi pendidikan memiliki enam hubungan kawasan teknologi pembelajaran, yaitu desaign, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, penelitian.
Pengembangan teknologi dalam pembelajaran berpengaruh terdap proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam pengembangan kawasan teknologi pembelajaran mempengaruhi kualitan proses pembelajaran.




















Daftar Pustaka
Luppicini, R. (2008). Educational Technology at a Crossroads: Examining the Development of the Academic Field in Canada. Educational Technology & Society, 11 (4), 281–296. [Online] Tersedia: http://www.ifets.info/journals/8_3/10.pdf [27 Oktober  2012] 
Luppicini, R. (2005). A Systems Definition of Educational Technology in Society. Journal Educational Technology & Society, 8 (3), 103-109. [Online] Tersedia: http://www.ifets.info/journals/5_3/6.pdf [27 Oktober 2012]

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Suparman & Zuhairi. 2006. Pendayagunaan Teknologi Pendidikan UNJ: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar