KAWASAN
DASAR – DASAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1.
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi pendidikan merupakan
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut
semua aspek belajar manusia. Teknologi
itu pada hakikatnya adalah bebas nilai, namun penggunaannya akan sarat dengan
aturan nilai dan estetika (Miarso, 2009). Teknologi dapat ditemukan dimana saja dan tujuan
ditemukannya teknologi untuk membantu memecahkan masalah manusia. Penggunaan
teknologi pun harus mempertimbangkan norma dan nilai yang berlaku agar dapat
berproses dengan mudah. Cara pandang tersebut melandasi
langkah gerak teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan.
Teknologi digunakan untuk membantu
memecahkan masalah manusia. Dasar filosofi tersebut juga yang diaplikasikan
pada dunia pendidikan hingga muncul terminology Teknologi Pendidikan. Teknologi pendidikan dapat dipandang sebagai
suatu disiplin ilmu, bidang garapan, dan profesi. Teknologi pendidikan
merupakan media pendidikan yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam
pendidikan agar berhasil guna, efisien dan efektif. Aplikasi teknologi pendidikan dalam pemecahan masalah belajar mempunyai bentuk
kongkrit dengan adanya sumber belajar yang memfasilitasi peserta didik untuk
belajar (Suparman & Zuhairi, 2004:340).
Tujuan utama teknologi pendidikan adalah untuk memecahkan masalah belajar atau
memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Teknologi pendidikan sebagai perangkat lunak (sofware technology) yang berbentuk cara-cara yang sistematis dalam
memecahkan masalah pembelajaran semakin canggih dan mendapat tempat secara luas
dalam dunia pendidikan (Suparman & Zuhairi, 2004:345-346).
Teknologi pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting dalam membantu proses pembelajaran. Proses
pembelajaran sangatlah kompleks, karena guru dituntut untuk mampu memahami
kawasan dan garapan teknologi yang sesuai untuk peserta didiknya.
Pengembangan kawasan garapan
teknologi pendidikan mencakup
banyak variasi teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang
kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun
strategi pembelajaran. Sehingga pengembangan teknologi pendidikan
memiliki kaitan yang sangat erat dengan pemanfaatan media pembelajaran yang
digunakan guru tersebut. Kawasan dan garapan teknologi pendidikan mencakup
keseluruhan dari kawasan pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan
perguruan tinggi. Menurut Seel dan Richey, (1994) (Miarso, 20004:169) teknologi
pendidikan memiliki enam hubungan kawasan teknologi pembelajaran, yaitu desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, penelitian. Dalam makalah ini penulis akan membahas pengembangan
teknologi pendidikan, hal ini dikarenakan keterbatasan sarana dan prasana serta
kemampuan guru dalam pengembangan teknologi menjadi kendala dalam proses
pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana peran kawasan pengembangan teknologi dalam proses pembelajaran?
1.3 Tujuan
1. Agar
mahasiwa, pembaca memahami peran kawasan pengembangan teknologi dalam pendidikan
2. Agar guru
dapat mengembangkan pemanfaatan
teknologi pendidikan di sekolah.
2.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
teknologi Pendidikan
Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001),
teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material
yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi
danpraktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan
atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu
dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga
masyarakatyangbersangkutan.
Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan input pada usahatani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut : (1) teknologi baru hendaknya lebih unggul dari sebelumnya; (2) mudah digunakan; dan (3) tidak memberikan resiko yang besar jika diterapkan.
Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan input pada usahatani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut : (1) teknologi baru hendaknya lebih unggul dari sebelumnya; (2) mudah digunakan; dan (3) tidak memberikan resiko yang besar jika diterapkan.
Dari beberapa pengertian tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah hal-hal yang baru yang belum
diketahui, diterima dan digunakan banyak orang dalam suatu lokasi tertentu baik
berupa ide maupun berupa benda atau barang. Suatu teknologi dapat diterima oleh
masyarakat khususnya petani jika teknologi tersebut memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut: (1) segi teknis mudah digunakan, (2) segi ekonomi dapat
memberi keuntungan, dan (3) segi sosial budaya dapat diterima serta tidak
bertentangan dengan norma-norma yang ada/berlaku.
2.2 Kawasan dan Garapan Teknologi Pendidikan
Teknologi
pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Berdasarkan
pandangan tentang sejarah teknologi Pembelajaran, Saettler berpendapat
teknologi sebagai upaya yang lebih terpusat pada peningkatan keterampilan dan
organisasi kerja dibandingkandengan mesin dan peralatan. Teknologi modern
digambarkan sebagai sistematisasi pengetahuan praktis dalam meningkatkan
produktivitas. Teknologi dapat ditemukan dimana saja dan tujuan ditemukannya teknologi
untuk membantu memecahkan masalah manusia. Penggunaan teknologi pun harus
mempertimbangkan norma dan nilai yang berlaku agar dapat berproses dengan
mudah. Teknologi itu pada hakikatnya adalah bebas nilai, namun penggunaannya
akan sarat dengan aturan nilai dan estetika (Miarso, 2009).
Teknologi
Pembelajaran seringkali didefinisikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmi
pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar,ini merupakan suatu
pandangan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan. Menurut definisi 1994
Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.
Definisi 1994 ini mengenal baik tradisi bidang maupun kecenderungannya untuk
massa depan. Pada tahun 1970an Teknologi Pembelajaran berakar dari berbagai
jenis media yang berbeda seperti pembelajaran dengan bantuan computer dan
pembelajaran lewat televisi, serta dalam kegiatan belajar mandiri dan simulasi.
Jadi yang diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali
yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan, alat-alat teknologi ini sering
disebut “hardware” antara lain TV, radio, Video, computer dan lain-lain
(Nasution, 2010).
Definisi tahun
1994 dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapan bagi teknologi
pembelajaran, yaitu : Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan
Penilaian. Kelima hal ini merupakan kawasan bidang teknologi pembelajaran. Tiap
kawasan dari bidang memberikan sumbangan pada teori dan praktek yang menjadi
landasan profesi. Tiap kawasan tersebut berdiri sendiri meskipun saling
berkaitan. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
bagaimanakah definisi setiap kawasan tersebut, sub kategori kawasan dan konsep
yang terkait.
2.3 Peran Kawasan Teknologi Pendidikan
Peran kawasan
untuk menyempurnakan perumusan definisi suatu bidang, harus dikembangkan suatu
cara untuk mengidentifikasi dan mengorganisasikan hubungan-hubungan yang timbul
dari teori dan praktrek. Taksonomi atau klasifikasi sering digunakan untuk
menyederhanakan hubungan-hubungan ini. Taksonomi merupakan klasifikasi yang
berlandaskan pada hubungan. Feishmen dan Quaintance merangkum beberapa
keuntungan potensial dari pengembangan suatu taksonomi tentang kinerja manusia,
antara lain :
1.
Membantu
dalam melakukan reviu pustaka
2.
Membuka
peluang untuk tugas-tugas baru
3.
Memaparkan
jurang pemisah dalam pengetahuan dengan mengutarakan kategori dan sub-kategori
pengetahuan, mengungkapkan lubang-lubang dalam penelitian, dan meningkatkan diskusi
teoritikal atau penilaian.
4.
Untuk
membantu pengembangan teori dengan jalan mengevaluasi seberapa jauh
keberhasilan teori mengorganisasikan data observasi sebagai hasil penelitian
dalam bidang teknologi pembelajaran.
Ronald L. Jacobs
juga mengusulkan adanya suatu kawasan teknologi kinerja manusia yang mencakup
teori dan praktek, dan mengidentifikasi tugas-tugas para peraktisi.
2.4 Hubungan
Kawasan Teknologi Pendidikan
Kawasan Teknologi Pembelajaran merupakan
rangkungan tengan wilayah utama yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap
kawasan. Para peneliti dapat berkonsentrasi pada satu kawasan, atau menjadi
praktisi disemua kawasan. Meskipun para peneliti tersebut dapat menfokuskan
diri pada satu kawasan atau cakupan dalam kawasan tersebut, mereka menarik
manfaat teori dan praktik dari kawasan yang lain. Kawasan Teknologi
Pembelajaran merupakan rangkungan tengan wilayah utama yang merupakan dasar
pengetahuan bagi setiap kawasan.
Modifikasi kawasan Teknologi Pembelajaran Seel dan Richey, (1994)
(Miarso, 20004:169)
1. Kawasan Desain
Desain adalah
proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan
strategi dan produk. Tujuan desain ialah untuk menciptakan strategi dan produk
pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro,
seperti pelajaran dan modul
2. Kawasan Pengembangan
Pengembangan
adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan
pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam
pembelajaran. Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks
antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi
pembelajaran
3. Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan
mungkin merupakan kawasan teknologi pembelajaran tertua diantara kawasan-kawasan
yang lain, karena menggunakan bahan audiovisual secara teeratur mendahului
meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi media pembelajaran sistematis.
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.
4.
Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan
meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi.
5.
Evaluasi
Penilaian/evaluasi proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Evaluasi adalah proses penentuan kecukupan pada instruksi dan belajar.
Penilaian/evaluasi proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Evaluasi adalah proses penentuan kecukupan pada instruksi dan belajar.
6. Penilaian
Perkembangan landasan lmiah
dan definisi tersebut kemudian telah membentuk landasan ilmiah tersendiri,
berupa teori, model, konsep, prinsip, proposisi dan prosedur yang merupakan
cirri unik teknologi pendidikan. Pengkajian ilmiah dalam teknologi
pendidikan/pembelajaran tidak hanya mempersoalkan unsure-unsur yang terkandung
dalam objek formal, yaitu belajar, melainkan juga pendekatannya yaitu teknik
intelektual atau tata cara ilmiah yang digunakan dalam mencari pembenaran atas
objek yang dipermasalahkan.(Miarso , 2004).
2.5. Peran Kawasan Pengembangan Teknologi dalam
Pembelajaran
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk
fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan
dalam pembelajaran. Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara
teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi
pembelajaran. (Suparman & Zuhairi, 2004:347-352) Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya:
·
Pesan
yang didorong oleh isi
·
Strategi
pembelajaran yang didorong oleh teori
·
Manefestasi
fisik dari teknologi-perangkat keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran.
Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat
kategori :
- Teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan,
seperti : buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui
pencetakan mekanis atau photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan
dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil teknologi ini
berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer adalah suatu contoh
penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak
dalam bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran merupakan contoh penyampaian
dalam bentuk teknologi cetak.
Dua
komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan visual. Pengembangan kedua
jenis bahan pembelajaran tersebut sangat bergantung pada teori persepsi visual,
teori membaca, pengolahan informasi oleh manusia dan teori belajar.
Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
Teks
dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang
Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif.
Keduanya berbentuk visual yang statis
Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik
dan persepsi visual.
Keduanya berpusat pada pemelajar
Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali
oleh pemakai.
- Teknologi Audiovisual
Teknologi
audiovisual merupakan cara
memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan elektronis
untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audio-visual dapat
dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di dalam proses
pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup,
pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang beukuran besar.
Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan
yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang
secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan
simbol-simbol sejenis.
Secara
khusus, teknologi audio-visual cenderung mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
Bersifat linier
Menampilkan visual yang dinamis
Secara khas
digunakan menurut cara yang sebelumnya telah
ditentukan oleh desainer/pengembang.
Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan
Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku
dan kognitif
Sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas
belajar pemelajar.
- Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis
komputer merupakan cara-cara
memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber
pada mikroprosesor. Teknologi ini berbeda dengan teknologi lain karena
menyimpan informasi secara elektronis dalam bentuk digital bukan sebagai bahan
cetak/visual dan ditampilkan melalui tayangan di layar monitor. Beberapa
jenis aplikasi komputer biasanya disebut Computer Based Instruction (CBI),
Computer Assisted Instruction (CAI), atau Computer Managed Instruction (CMI).
Pengaplikasiannya dapat bersifat tutorial, dimana pembelajaran utama diberikan:
latihan dan perulangan untuk mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah
dipelajari, permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan
pengethauan yang baru dipelajari, dan sumber data yang memungkinkan pemelajar
mengakses sendiri. Teknologi
komputer baik perangkat lunak maupun keras memiliki karakteristik sebagai
berikut:
Digunakan
secara acak disamping secara linier.
Dapat
digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang
dirancang desainer/pengembang.
Gagasan
diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, simbol
dan grafis.
Belajar dapat
berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang tinggi.
- Teknologi Terpadu
Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan
memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Komponen perangkat
keras dari sistem terpadu dapat terdiri dari komputer dengan memori besar yang
dapat mengakses secara acak, memiliki internal hard drive, dan sebuah monitor
beresolusi tinggi. Peralatan pelengkapnya mencakup alat pemutar video, alat
penayangan tambahan, perangkat keras jaringan (networking), dan sistem audio.
Sedang perangkat lunaknya berupa disket video, compact disk, program jaringan,
serta informasi digital. Kesemuanya dijalankan dan dikendalikan dalam suatu
program belajar hymermedia menggunakan sistem authoring seperti hypercard atau
toolbook. Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
Digunakan
secara acak disamping secara linier.
Dapat
digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang
dirancang desainer/pengembangnya.
Gagasan
diungkapkan secara realistik dalam konteks
Pengalaman
pembelajar, relevan dengan kondisi pembelajar dan dibawah kendali
pembelajar.
Belajar dapat berpusat
pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang tinggi.
Prinsip ilmu
kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan
dan pemanfaatan bahan pembelajaran.
Belajar
dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif
sehingga pengethauan terbentuk pada saat digunakan.
Sifat bahan
yang mengintegrasikan kata-kata dari banyak sumber.
2.5
Bidang Garapan Teknologi Pendidikan
Berdasarkan
uraian terdahulu tentang obyek formal teknologi pendidikan dan profesi teknolog
pendidikan, dapat disimpulkan bahwa bidang garapan atau disebut pula praktek
teknologi pendidikan meliputi segala sesuatu dimana ada masalah belajar yang
perlu dipecahkan (Miarso, 2009:62). Mereka yang berprofesi atau bergerak
dalam bidang teknologi pendidikan atau singkatnya disebut Teknolog Pendidikan,
harus mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas profesionalnya yang utama
yaitu terselenggaranya proses belajar bagi setiap orang, dengan dikembangkan
dan digunakannya berbagai sumber belajar selaras dengan karakteristik
masing-masing pebelajar (learners) serta perkembangan lingkungan.
Karena
lingkungan itu senantiasa berubah, maka para Teknolog Pendidikan harus
senantiasa mengikuti perkembangan atau perubahan itu, dan oleh karena itu ia
dtuntut untuk selalu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi lingkungan dan
tuntutan zaman, termasuk selalu mengikuti perkembangan ilmu
danteknologi.(Miarso,2009:65) Belajar tidak hanya berlansung dalam
lingkungan sekolah ataupun pelatihan. Belajar itu ada dimana saja dan oleh
siapa saja, dengan cara dan sumber apa saja sesuai dengan kondisi dan keperluan(Miorso,
2009: 62).
3. PENUTUP
Pengertian teknologi
pendidikan mengalami banyak perkembangan yang membawa kawasan untuk proses
pemecahan masalah pembelajaran. Pemecahan masalah pembelajaran merupakan bidang
garapan teknologi pendidkan itu sendiri, hinga menjadi satu profesi yang
memiliki komitment tinggi dalam menyelesaikan masalah belajar menggunakan
teknologi. Teknologi pendidikan memiliki enam hubungan kawasan teknologi
pembelajaran, yaitu desaign, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian,
penelitian.
Pengembangan teknologi
dalam pembelajaran berpengaruh terdap proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam
pengembangan kawasan teknologi pembelajaran mempengaruhi kualitan proses
pembelajaran.
Daftar
Pustaka
Luppicini,
R. (2008). Educational Technology at a Crossroads: Examining the Development
of the Academic Field in Canada. Educational Technology & Society,
11 (4), 281–296. [Online] Tersedia: http://www.ifets.info/journals/8_3/10.pdf
[27
Oktober 2012]
Luppicini,
R. (2005). A Systems Definition of Educational Technology in Society.
Journal Educational Technology & Society, 8 (3), 103-109. [Online]
Tersedia: http://www.ifets.info/journals/5_3/6.pdf
[27
Oktober 2012]
Miarso, Yusufhadi.
2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Suparman & Zuhairi. 2006. Pendayagunaan Teknologi Pendidikan
UNJ: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar