Selasa, 01 Juni 2021

“ LAYAR PANTUN ” ”Literasi budaya rakyat pantun bersambut’”

Pantun merupakan salah satu karya sastra lama yang sampai sekarang masih dipelajari dari mulai sekolah dasar, hingga sekolah menengah atas. Secara tidak sadar, pantun banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam situasi formal maupun nonformal. Pada situasi formal, pantun sering digunakan sebagai pemecah suasana tegang menjadi menyenangkan. Biasanya pantun yang ditampilkan berupa pantun perkenalan atau pantun jenaka. Sementara, pada situasi nonformal pantun justru lebih sering digunakan dalam berbagai kegiatan. Contohnya ketika ingin memuji, menolak atau bahkan mengkritik orang lain bisa dilakukan melalui pantun. Hal itu menunjukan bahwa pantun bisa dilakukan dalam keadaan bagaimanapun. Tentu saja dengan catatan pantun yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan saat itu. Namun, pada kenyataannya pantun ini memiliki permasalahan yang cukup serius di dalam ranah pendidikan. Kedudukan pantun sebagai puisi lama yang seharusnya dibudayakan, seolah-olah terus tergeser dengan bermunculannya bentuk-bentuk karya sastra kekinian di kalangan masyarakat khususnya siswa. Bukan berarti berdasarkan permasalahan tersebut siswa tidak boleh untuk mempelajari karya sastra lain dalam hal ini puisi baru, akan tetapi keadaan tersebut memang mengancam keberadaan puisi lama dalam hal ini pantun, akan semakin tersisihkan dalam lingkup karya sastra khususnya di dunia pendidikan. Program aksi nyata di SD Negeri 241 Palembang “ LAYAR PANTUN ”yang memilki arti Literasi budaya rakyat pantun bersambut adalah program pertama ada tercetus ide di masa pandemi covid-19 sebagai aksi nyata dari program guru penggerak. Tujuan dari program ini adalah dengan membudayakan pantun daerah kita sehingga dapat dikenal oleh orang atau daerah lain. Jika kegiatan ini dilaksanakan pada saat tatap muka maka akan sangat berdampak pada murid dan sangat disukai murid. Karena pantun yang digunakan adalah berbasis budaya lokal dan bersifat jenaka. Sehingga membuat para pendengar dan penonton menjadi terhibur. Kemudian tujuan program ini juga adalah budaya literasi membaca dan menulis berbasis kearifan lokal sehingga anak-anak menyukai pantun. Tahapan proses ini dilakukan dengan kerjasama kesemua pihak sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Langkah awal pada kegiatan ini adalah komunikasi dengan kepala sekolah, wakil dan guru-guru untuk menyamakan persepsi dan tujuan sehingga dapat tercetus sebuah gagasan tema yang akan diangkat pada kegiatan LAYAR PANTUN tahun ini. Kemudian dengan merencanakan program kegiatan yang terdiri dari waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Dilanjutkan dengan pemetaan sumber daya yang akan digunakan baik itu fasilitas sekolah ataupun dluar sekolah seperti : sumber daya aset geduung, aset sdm, aset sosial, aset keuangan dan lainnya. Dan dengan pembentukan panitia kegiatan sehingga semua pihak memiliki tanggungjawab dan tugasnya masing-masing. Hasil dari kegiatan ini sangatlah memuaskan dikarenakan semua pihak terlibat dalam kegiatan tersebut dan dapat bekerjasama. Siswa merasa sangat puas dengan hasil karya yang dicapainya dengan berbahasa pantun.selain itu orang tua wali murid juga sangat mendukung program ini dengan memberikan bantaun berupa suppport kepada anaknya dan sekolah. Sebagai seorang guru penggerak angkatan 1 kota palembang saya merasa kegiatan ini sangat banyak manfaat sekali bagi siswa dan guru. Karena dengan dilaksanakan program ini semua pihak yang terlibut ikut berperan aktif dengan penuh semangat memotivasi siswa nya dalam memberikan ide-ide membuat pantun berbasis budaya lokal. Kemudian, saya juga merasa sangat senang semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana seperti : penonton yang ramai, respon positif (senyuman) dan lainnya. Walaupun program ini belum bersifat tatap muka atau dalam bentuk virtual. Kegiatan terlihat sukses dengan melihat indikator yaitu : keingian siswa dalam kegiatan, adanya komunikasi dalam kelompok, adanya senyuman dan respon selama kegiatan berlangsung. Selain itu juga adanya dorongan dan dukungan dari rekan sejawat yang menyarankan kegiatan dilaksanakan setiap tahun kedepan. Pembelajaran yang didapat pada kegiatan ini adalah masih banyak perlu evaluasi. Walaupun lebih banyak keberhasiland daripada kegagalan. Contoh keberhasilanya adalah siswa senang dengan kegiatan pantut bersambut yang bersifat jenaka, guru-guru memberikan nilai positif atas hasil kegiatan tersebut. Dan lingkungan sekolah yang mendukung. Contoh kegagalan dari kegiatan ini adalah karena adanya pandemi covid19 kegiatan tidak berslangsung maksimal seperti terkendala sinyal internet, terkendala jarak, terkendala media dan lainnya. Harapan dari pembelajaran ini dimasa depan atau akan datang akan lebih baik lagi. Dengan melakukan evaluasi seperti perencanaan BAGJA, pemeteaan ASET dan lainnya. Kemudian, kegiatan dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka. Sehingga memiliki dampak yang lebih banyak lagi dan memiliki nilai positif yang elbih.